Salah satu atlet tarung derajat (petarung) Semarang Yoga Prasetya mundur dari Pelatda Jateng untuk persiapan Kejurnas Piala Presiden, pada Desember. Alasan pengunduran dirinya karena atlet yang bersangkutan diterima bekerja di sebuah instansi.
Pelatih tarung derajat Semarang Heru Sudjatmiko mengatakan, dengan mundurnya atlet yang berlatih di Satlat Kodim 0733 BS/Semarang itu, berarti Semarang kini tinggal menyisakan tiga petarung yang bertahan di Pelatda. Mereka adalah Ragil Titi Sari, Sucipta Rasa, dan Eko Satria.
“Saya tidak bisa melarang atlet kami mundur dari Pelatda. Terlebih alasannya adalah urusan pekerjaan. Bukan kami tidak loyal pada Jateng tetapi ini keinginan atlet yang bersangkutan,” katanya.
Meski mundur dari Pelatda persiapan Kejurnas, Heru memastikan Yoga tidak mundur dari kegiatan tarung derajat. Latihan rutin tetap dilakukan untuk persiapan berbagai kejuaraan. Termasuk pada babak kualifikasi PON tahun depan, Yoga siap bersaing.
“Saat ini, Yoga belum bisa izin ke luar kota karena urusan pekerjaan. Namun latihan tetap dijalani untuk persiapan berbagai kejuaraan,” katanya.
Menurut Heru, meski Semarang menyisakan tiga petarung, tetapi Ibu Kota Jateng itu tetap mendominasi atlet. Hal ini berarti prestasi tarung derajat Semarang di tingkat Jateng masih diperhitungkan.
“Saya tidak bisa melarang atlet kami mundur dari Pelatda. Terlebih alasannya adalah urusan pekerjaan. Bukan kami tidak loyal pada Jateng tetapi ini keinginan atlet yang bersangkutan,” katanya.
Meski mundur dari Pelatda persiapan Kejurnas, Heru memastikan Yoga tidak mundur dari kegiatan tarung derajat. Latihan rutin tetap dilakukan untuk persiapan berbagai kejuaraan. Termasuk pada babak kualifikasi PON tahun depan, Yoga siap bersaing.
“Saat ini, Yoga belum bisa izin ke luar kota karena urusan pekerjaan. Namun latihan tetap dijalani untuk persiapan berbagai kejuaraan,” katanya.
Menurut Heru, meski Semarang menyisakan tiga petarung, tetapi Ibu Kota Jateng itu tetap mendominasi atlet. Hal ini berarti prestasi tarung derajat Semarang di tingkat Jateng masih diperhitungkan.
Sumber: Suara Merdeka