Jateng Harus Puas di Urutan Ke-2


Melihat dari hasil kejuaraan babak pra kualifikasi PON yang digelar pada tanggal 16-18 Desember tahun ini di Balikpapan, Kalimantan Timur. Jateng harus berpuas diri menempati juara umum ke-2 setelah juara umum diraih oleh Tim Jabar. Tim Jabar memang cukup sulit untuk ditaklukan, selain karena pusatnya olahraga ini Jabar juga memiliki atlet-atlet yang sangat potensial untuk menjuarai di setiap kejuaraan tingkat nasional.

Jabar memimpin dengan meraih sebanyak 4 medali emas dan 1 medali perunggu. Tim rivalnya Jateng menempati juara umum ke-2 dengan meraih medali sebanyak 2 emas, 2 perak dan 2 perunggu dimana semua medali itu diraih dari kelas tarung sedangkan kelas seni gerak tidak membawa hasil apa-apa dan tidak bisa ikut serta dalam ajang olahraga empat tahunan yaitu PON 2012 yang akan digelar di Bengkalis, Riau. Kedua medali emas dipersembahakan oleh Andre Subagja kelas 64,1-67 kg dan emas yang satu lagi dipersembahkan oleh Tarjuman kelas 55,1-58 kg.

Dari hasil babak pra kualifikasi PON tersebut Jateng masih mempunyai banyak kesempatan untuk mengalahkan tim rivalnya Jabar pada PON mendatang karena cukup banyak atlet yang lolos terkecuali tim seni gerak.

Tarung Derajat Go Internasional

Atlet PraPON Kenakan Body Protector
Hadir sebagai salah satu cabang olahraga asli Indonesia yang terbilang  relatif muda daripada cabor-cabor yang selama ini dipertandingkan dalam setiap perhelatan akbar Pekan Olahraga Nasional (PON). Namun tarung derajat yang diciptakan oleh pria asal Jawa Barat, Ahmad Derajat atau yang akrab disapa AA Boxer, mampu menarik publik tanah air untuk tidak sekadar menekuni namun juga bisa berprestasi lewat cabor tersebut.

Hasilnya pun mulai dirasakan. Berhasil menyebar hampir ke seantero Nusantara, tarung derajat rupanya tidak hanya diminati kalangan domestik saja namun lebih dari itu cabor ini pun merambah ke level regional yang jauh lebih luas. “Alhamdulillan, tarung derajat yang lahir di Jawa Barat ini sudah tersebar hampir ke seluruh Indonesia. Sejauh ini sudah ada 25 pengprov di Tanah Air,” kata Badai, di sela-sela kunjungannya memantau persiapan Pra PON, Rabu (14/12) kemarin di Dome.

“Lebih membanggakan lagi, tarung derajat tidak hanya menyebar luas di Indonesia saja, tapi sekarang tarung derajat sudah go internasional,” sambung putra AA Boxer ini.

Bukti go internasionalnya cabor asli Nusantara ini dengan telah diterimanya tarung derajat sebagai salah satu olahraga di beberapa negara Asia Tenggara. Seperti Malaysia, Filiphina, Myanmar, Thailand, Vietnam, Laos dan Brunai Darussalam. “Ada delapan negara di Asia Tenggara termasuk Indonesia yang menerima cabor tarung derajat ini sebagai salah satu cabor resmi. Karena itu bukti go Internasional tarung derajat ini dengan dipertandingkannya pada SEA Games lalu, meski hanya eksibisi,” tegas Badai.

Nah, pada pelaksanaan SEA Games XXVIII di Myanmar pada 2013 nanti tarung derajat secara resmi akan dieprtandingkan. “Bahkan kami tidak ingin sampai di sini saja, tapi bagaimana tarung derjata kedepannya bisa lebih mendunia, termasuk bagaimana bisa menembus olimpiade. Dan itu kami dari Perguruan Pusat dan PB harus berjuang tentunya dengan pencapaian prestasi atlet dan terus menyebarluaskan cabor ini,” beber dia.

Sebagai cabor yang go internasional dan akan mengawali kiprahnya secara resmi di SEA Games Myanmar nanti. Kata Badai, pihak perguruan pusat yang berlokasi di Bandung Jabar ini tengah melakukan koordinasi dengan tujuh negara di Asia Tenggar. Pasalnya sebagai ajang pemanasan pra SEA Games, negara-negara Asia Tenggara tersebut sepakat untuk menggelar kejuaaraan terbuka.

“Dan kami dari perguruan pusat dan PB Kodrat berharap agar kegiatan internasional sebelum SEA Games tersebut bisa terselenggara di Indonesia. Untuk lokasi pertandingan sendiri kami sepakati berlangsung di Denpasar Bali. Tapi ini belum final, karena penyelenggaranya baru pada 2012 mendatang,” tandas Badai yang diamini oleh Sekjen PB Kodrat Hermansyah dan Ketua Pengprov Kodrat Kaltim Muhammad Adam.(san)

Petarung Dijanjikan Bonus


Untuk menambah motivasi petarung, pengurus Keluarga Besar Tarung Derajat (Kodrat) Jateng menyiapkan bonus bagi petarung yang meraih medali pada Pra-PON XVIII di Balikpapan 15-18 Desember.
Ketua Umum Kodrat Jateng Putut Sutopo menyampaikan hal itu, Minggu (11/12) malam, dalam acara pelepasan kontingen di rumah makan Ikan Bakar Cianjur, kawasan Kota Lama, Semarang. Selain atlet dan pelatih, acara dihadiri Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI Jateng Soedjioto, dan Ketua Harian Kodrat PI Soegiharto.
Putut menyebutkan, petarung peraih medali emas akan mendapat satu unit sepeda motor, perak mendapat Rp 5 juta, dan perunggu Rp 3 juta. Bonus juga akan diberikan kepada pelatih. "Ini sebagai penambah semangat saja bagi atlet. Semoga motivasi mereka bisa meningkat sehingga Jateng banyak meloloskan petarung sebanyak-banyaknya ke PON," katanya.
Putut yakin dengan persiapan yang sudah dilakukan lama, petarung lebih siap secara teknik dan fisik. Ia juga berpesan kepada atlet agar tidak terlalu menganggap berat petarung dari Jabar, yang selama ini selalu mendominasi di berbagai kejuaraan nasional. "Saya melihat raut muka atlet semunya sudah siap bertarung.
Mental mereka juga sudah tertata bagus karena latihan intensif dan uji coba yang dilakukan selama ini. Saya minta agar petarung pantang menyerah," tandasnya.
Pada Pra-PON ini, Jateng menurunkan 13 atlet, tiga pelatih, satu manajer, dan satu ofisial. 13 atlet tersebut terdiri atas tujuh petarung putra, dua petarung putri, dan empat atlet seni gerak. Mereka akan turun di 10 nomor yang dipertandingkan.
Pelatih Kepala Heru Hermawan mengatakan pelatihan yang dilakukan di Mess Pelatda Jalan Guntur No 3 Gajahmungkur Semarang berjalan intensif. Sepanjang mengikuti Pelatda, petarung menunjukkan kemajuan yang signifikan.
"Mereka sudah dipersiapkan dengan latihan keras. Dari berbagai uji coba bisa dilihat beberapa daerah seperti Jabar, Sumbar, dan Aceh harus diwaspadai. Begitu juga dengan tuan rumah Kaltim," katanya.
Sementara Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI Jateng, Soedjioto, berharap tarung derajat bisa melanjutkan tren positif cabang olarhaga di Jateng yang meloloskan atletnya ke PON. ''Kami berpesan agar semua atlet dan ofisial menjaga sportivitas ketika bertanding,'' katanya.

Atlet Jateng Fokus pada Teknik

Sebelum diberangkatkan ke Pra-PON di Bengkalis, 16-18 Desember mendatang, atlet tarung derajat Jateng akan di fokuskan latihan teknik.

Ketua Harian Keluarga Besar Tarung Derajat (Kodrat) Jateng PI Soegiharto menegaskan, 14 atlet saat ini terus dilatih terpusat di Mess Pelatda Tarung Derajat Jateng, jalan Guntur No 3 Gajahmungkur, Semarang.

Dikatakan, dari hasil try out dan try in yang telah dilakukan, pihaknya optimis bisa menorehkan prestasi. Apalagi dari hasil evaluasi try out di Jabar belum lama ini, pengurus mengaku puas atas hasil yang dicapai para petarung.

"Secara umum kami telah siap mengikuti babak kualifikasi. Tanggal 16 Desember, 14 atlet, tiga pelatih, satu manajer dan satu offisial akan kami berangkatkan," tegasnya.

Dua Emas

Di Pra-PON sendiri, PI Soegiharto yang juga Ketua DPD Asosiasi Advokad Indonesia (AAI) Jateng optimis bisa meloloskan petarung sebanyak-banyaknya ke PON. Sementara di PON, Jateng menargetkan bisa membawa pulang dua medali emas. "Kelas yang kami incar adalah kelas 67 kg hingga 70 kg," akunya.

Ditambahkan, upaya untuk bisa merebut dua emas di PON XVII/Riau 2012, menurutnya akan sedikit berat. Apalagi banyak nomor andalan Jateng yang tidak dipertandingkan. Target realistis, ingin memperbaiki prestasi di PON ke XVII 2008. Pada pagelaran event empat tahunan di Kaltim, kontingennya hanya mampu membawa pulang tiga medali perak, dan tiga perunggu.

SEA Games 2011: Final Indonesia vs Thailand



Pertarungan yang sangat seru dan menarik karena banyaknya dukungan dari para supporter tuan rumah, bahkan kebanyakan supporter didatangkan langsung dari kota asal Beladiri itu sendiri yaitu Kota Bandung. Teriakan para supporter benar-benar sangat membantu petarung Indonesia di arena sehingga mampu membangkar semangat petarung Indonesia.

Supporter Indonesia semakin ramai ketika petarung kubu tuan rumah melakukan serangan dan masuk mengenai sasaran lawan. INDONESIA, INDONESIA, INDONESIA BISA.
BOX!!

Tarung Derajat untuk Harkat Martabat Manusia

Tarung Derajat adalah olahraga atau seni ilmu bela diri yang digunakan terutama pada upaya pemeliharaan keselamatan, kesehatan, dan kesempatan hidup sebagai manusia yang berhakekat. Seperti mampu menghindari dan menjauhkan sikap hidup permusuhan dan kesombongan, pencegahan dan pemulihan penyakit fisik dan mental, serta mampu mensyukuri kehidupan dan berbuat amal kebaikan bermanfaat bagi kemanusiaan.

Seni ilmu bela diri ini diciptakan untuk digunakan saat seseorang perlu dan harus berkelahi atau bertarung dalam rangka berjuang untuk mempertahankan kelangsungan hidup, menegakan kehormatan dan membela kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari selaras dengan kodrat hidupnya.

Sang Guru Achmad Dradjat menciptakan ilmu ini dari pengalaman hidupnya yang pada saat mudanya hidup di lingkungan yang keras dan harus membela dirinya dari perilaku jahat orang dengan bermodal tubuh yang kecil serta didikan akhlak budi pekerti dan ajaran agama yang diterapkan kedua orang tua tertanam serta  terpelihara secara ketat dan berdisiplin sejak masa kecil.

Pilar penciptaan, pertumbuhan pengembangan dan penyebarluasan Tarung Derajat adalah imajinasi, kreativitas dan keberanian moral.

8 Negara Ikuti Ekshibisi Tarung Derajat di Sea Games XXVI


Sebanyak delapan negara akan melakukan eksibisi seni bela diri asli Indonesia, Tarung Derajat di Hall Basket, Senayan, Jakarta, 13-14 November. Eksibisi digelar untuk mengamankan posisi Tarung Derajat sebagai salah satu cabang olahraga resmi SEA Games Myanmar 2013 mendatang.

Negara-negara yang akan bertarung memperebutkan enam medali emas itu, adalah Thailand, Brunei Darussalam, Laos, Filipina, Myanmar, Timor Leste, Malaysia, dan Indonesia. Ekshibisi ini akan mempertandingkan empat kelas putra dan dua kelas putri.

Seluruh biaya pelaksanaan adalah dari hasil sumbangan pengurus PB Kodrat (induk organisasi tarung derajat), perguruan, dan donatur. "Tampilnya banyak negara ini membuktikan ilmu bela diri tarung derajat sudah diterima masyarakat kawasan ASEAN. Bahkan mendapat dukungan dari pemerintah masing-masing," tutur Sang Guru Achmad Drajat, di Jakarta, baru-baru ini.

Menurut Sang Guru, selain ekshibisi SEA Games, tarung derajat juga akan dipertandingkan di Arafura Games 2012. "Kami bangga bisa mengembangkan olahraga tarung derajat asli Indonesia hingga go international. Pertandingan ekshibisi ini merupakan langkah awal untuk bisa dipertandingkan secara resmi di SEA Games XXVII Myanmar 2013," katanya.

Kodrat Semarang Siapkan Petarung ke Kejurda Yunior


Keluarga Tarung Derajat (Kodrat) Kota Semarang, saat ini sedang menyiapkan beberapa petarung yunior untuk mengikuti Kejurda Yunior Jateng 2012. Rencananya, kejuaraan tingkat yunior dan prayunior yang diselenggarakan Kodrat Jateng tersebut, akan dilaksanakan bulan Februari atau Maret 2012.
Heru Sudjatmiko, pelatih kepala Tarung Derajat Kota Semarang ketika ditemui mengatakan, meski pelaksanaan kejuaraan masih cukup lama, pihaknya akan menyiapkan petarung jauh-jauh hari. Apalagi pengurus Kodrat Kota Semarang memiliki target menjadi juara umum di event tersebut.
"Untuk persaingan, Magelang masih kami waspadai. Karena perkembangan olahraga tarung derajat di sana maju cukup pesat. Apalagi banyak potensi muda potensial yang lahir dari sana," paparnya.
Di Kejurda Yunior, ada beberapa kelas dari kelompok umur yang akan dipertandingkan. Di antaranya kelompok usia SD (9-12 tahun) SMP (13-15 tahun) dan SMA (15-17 tahun). Kodrat Semarang, akan menyiapkan petarung sebanyak-banyaknya untuk dikirim ke event ini. Khususnya petarung usia SD dan SMP.
Apalagi potensi atlet yunior Semarang bisa dikatakan lebih banyak dibanding daerah-daerah lain. "Setelah mendapatkan informasi dari Kodrat Jateng, kami segera menginventarisir nama-nama petarung yunior yang tergabung di Satlat. Selanjutnya akan kami seleksi guna dikirim ke kejurda," tegasnya.
Ketika ditemui beberapa waktu lalu, Ketua Harian Kodrat Jateng, PI Soegiharto mengatakan, pihaknya memang sedang menyiapkan program kejuaraan tingkat yunior. Apalagi di beberapa daerah, prestasi petarung yunior menunjukkan grafik positif. Tidak hanya di kelas yunior, di kelas prayunior juga menunjukkan perkembangan yang cukup baik.
Setidaknya, ada puluhan atlet prayunior yang selalu tampil di setiap event. Maka untuk itu, PI Soegiharto yang juga Ketua DPD Asosiasi Advokad Indonesia (AAI) Jateng itu berencana menggelar kejuaraan rutin tahunan khusus untuk atlet prayunior dan yunior.
Sumber: Suara Merdeka

Pentingnya Stretching Sebelum Berlatih


Sebelum melakukan pemanasan sebaiknya kita melakukan stretching atau dalam istilah bahasa Indonesia biasa disebut dengan peregangan otot, stretching merupakan bagian pemanasan sebelum berolahraga dan jangan anggap remeh dalam melakukan stretching. Tapi saat melakukan gerakan stretching tidak boleh dilakukan secara berlebihan karena menurut ahli fisioterapi stretching berlebihan bisa memicu rawan cedera pada persendian.

Menurut para ahli, gerakan pemanasan dan peregangan otot harus dilakukan dalam intensitas yang lambat dan rendah. Setelah badan benar-benar panas dan mengeluarkan keringat barulah kita memulai latihan sesungguhnya. Agar latihan lebih menyehatkan lakukanlah dengan penuh semangat dan perasaan yang senang.

Tarung ala Bruce Lee..



Baru kali ini saya liat pertandingan Tarung Derajat yang rame penuh dengan suara teriakan dari sang petarung (meskipun bukan pertandingan resmi). Tapi baguslah dibanding diam haha, bisa membuat semangat si petarung itu sendiri. Tetap semangat ya para petarung Jawa Tengah. BOX

Dua Atlet Tarung Derajat Semarang Berlatih di Bandung


Dua atlet seni gerak tarung derajat Kota Semarang, yang disiapkan membela Jateng di Pra-PON dikirim ke Bandung, Jawa barat. Keduanya dijadwalkan mengikuti program training center (TC) selama beberapa hari di sana.

Disampaikan Madi Sudrajat, Pelatih Tarung Derajat Jawa Tengah, ada empat atlet Jateng yang dikirim ke Bandung untuk mengikuti latihan. Mereka adalah Sucipto Rasa (Kota Semarang), Eko Satrio (Kota Semarang), Devi Puspitasari (Kabupaten Temanggung), dan Danang Prasetyo (Kabupaten Sragen) ”Keempatnya berlatih selama dua minggu, sejak tanggal 22 September hingga awal Okotber di Margahayu, Bandung,” paparnya kemarin.

Latihan di luar kota, dimaksudkan untuk mencari variasi latihan serta menimba ilmu di tempat asal muasal olahraga ini. Keempat atlet didampingi oleh pelatih utama kelas seni gerak Jateng, Heru Hermawan. ”Sementara untuk nomor tarung masih berlatih di Semarang. Tapi dalam waktu dekat tak menutup kemungkinan kami juga akan melakukan TC di sana,” paparnya.

Digembleng

Dalam persiapan menghadapi Pra-PON tanggal 2-4 Desember 2011, di Balikpapan, Kaltim selama ini Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) Jateng melakukan TC di Semarang. 13 atlet Pelatda, terdiri dari sembilan atlet tarung serta empat atlet seni gerak terus digembleng di Wisma Pelatda Tarung Derajat Jateng, Jalan Guntur No 3 Semarang.

Kodrat Jateng Kirim 13 Atlet


Kodrat Jateng memastikan hanya akan mengirim 13 atlet di Pra-PON XVIII Riau 2012. Setelah mendapatkan kepastian, bahwa kualifikasi PON akan dilaksanakan mulai tanggal 2-4 Desember 2011 di Balikpapan, pengurus segera memantapkan rencana dengan memastikan atlet yang akan diberangkatkan. Disampaikan PI Soegiarto, ketua harian Kodrat Jateng, 13 atlet yang akan dikirim sudah disiapkan semaksimal mungkin. "Sebelumnya ada sekitar 17 atlet yang kami kumpulkan di Pelatda. Akhirnya kami pastikan mengirim 13 atlet saja. 13 atlet tersebut terdiri dari tujuh atlet tarung putra, dua atlet tarung putri dan empat atlet seni gerak. Meski ada pengurangan nomor pertandingan, kami tetap optimis bisa mencuri setidaknya dua medali emas," tegas Ketua DPD Asosiasi Advokad Indonesia (AAI) Jateng itu.
 
Terpisah dari itu, Madi Sudrajat Pelatih Pelatda Pra-PON Tarung Derajat Jawa Tengah menambahkan, jelang pelaksanaan Pra-PON pihaknya optimis bisa meloloskan atlet sebanyak-banyaknya. Apalagi 13 atlet yang disiapkan, memiliki peluang cukup besar untuk lolos, atau setidaknya masuk empat besar di babak kualifikasi. "Rival yang mungkin paling berat adalah Jawa Barat dan Jambi. Namun kami optimis bisa meloloskan atlet sebanyak-banyaknya, karena target kami di PON adalah membawa pulang medali emas," tandasnya.

Gagal Mempertahankan Gelar Juara Umum

Dalam Kejurda tahun ini Dewi Fortuna belum berpihak kepada Pengcab Kota Semarang, karena belum bisa mempertahankan gelar juara umum yang sebelumnya diraih pada porprov Jateng tahun 2009 di Solo. Dalam kejuaraan kali ini Pengcab Kota Semarang hanya menempati posisi ke-4 di bawah Kabupaten Temanggung yang menempati posisi ke-3. Sedangkan posisi  pertama ditempati oleh tuan rumah yaitu Kota Magelang dan posisi kedua ditempati Kabupaten Sragen.

Dari hasil tersebut tentunya Kota Semarang masih patut bersyukur karena para petarung yang diturunkan dalam kejurda kali ini sebagian besar membawa pulang medali. Baik itu petarung senior maupun yang pemula. Pada kelas 67,1-70 kg senior medali emas diraih oleh Saeful Amin, sedangkan kelas 50 kg ke bawah pemula/ pelajar SMA diraih oleh Diki Laksmana. Dari ke sepuluh petarung yang diturunkan hanya satu petarung yang tidak mendapatkan medali yakni Robi petarung pemula yang turun di kelas 60,1 kg ke atas.

Jateng Dirugikan Pengurangan Kelas Tarung Derajat

Tim Tarung Derajat Jateng Kejurnas Tahun 2010

Dari informasi yang diterima Pengprov Keluarga Olahraga Tarung Drajat (Kodrat) Jateng, di PON Riau tahun 2012 nanti cabang olahraga tarung derajat hanya akan mempertandingkan 10 nomor saja. Maka untuk itu, jumlah medali emas yang diperebutkan pada PON XVIII itu pun akan berkurang sembilan medali dibanding PON sebelumnya.

Padahal pada PON XVII/Kaltim tahun 2008 dan terakhir di Kejurnas di Bengkalis Riau Desember 2010 lalu, ada 19 nomor yang dipertandingkan. Ketua Harian Pengprov Keluarga Olahraga Tarung Drajat (Kodrat) Jateng, PI Soegiarto mengatakan, ada beberapa hal yang melatarbelakangi pengurangan nomor di PON 2012 nanti.

Info yang dia terima, pengurangan nomor itu dilakukan PB PON karena persoalan anggaran penyelenggaraan ajang multieven tersebut. Di mana banyak pengurangan nomor untuk efisiensi biaya.

"Selain itu di beberapa kelas yang tidak dipertandingkan, kekuatan tarung derajat memang belum merata di setiap daerah. Khususnya di wilayah timur. Maka hanya kelas yang telah merata saja yang dipertandingkan," paparnya ketika ditemui baru-baru ini.

Diakui Soegiarto, pengurangan kelas tersebut cukup merugikan bagi kontingen Jateng. Pasalnya dari sembilan kelas yang dihapus, di antaranya merupakan nomor andalan Jateng untuk merebut medali emas.

“Di Kejurnas Tarung Drajat di Bengkalis Riau Desember 2010 lalu, kami mendapat tiga medali emas, empat perak, dan lima perunggu. Dari tiga medali emas yang kami peroleh, dua di antaranya adalah kelas yang dihilangkan di PON 2012 mendatang,” ujarnya.

Kelas Seni Gerak

Bahkan dengan pengurangan kelas tersebut, Kodrat Jateng tidak berani memberi target terlalu tinggi di PON XVIII/Riau 2012 mendatang.

“Di Kejurnas 2010, peta sudah terlihat di mana kita hanya kalah dari Jabar yang mendapat empat medali emas. Tapi dengan pengurangan sembilan kelas, peta berubah dan kami tidak bisa memasang target terlalu tinggi. Target kita hanya mencuri medali emas, dari 10 yang diperebutkan. Di PON 2008 Kaltim, kami hanya dapat satu perak dan satu perunggu,” tambahnya.

Sementara Madi Sudrajat, pelatih Pelatda Pra-PON tarung derajat Jateng mengatakan, 10 kelas yang dipertandingkan di PON 2012 nanti, untuk putra yaitu kelas 49-52 kg, 52-55 kg, 55-58 kg, 58-61 kg, 61-64 kg, 64-67 kg, 67-70 kg. Sementara untuk putri hanya dua kelas, yaitu kelas 52 kg ke bawah dan kelas 52-58 kg saja. Serta satu kelas seni gerak.

"Kelas yang dihilangkan di putra yaitu 49 kg ke bawah, 70-75 kg, 75-80 kg, 80-85 kg serta 85 kg ke atas. Sementara untuk putri 58 ke atas. Di kelas seni gerak, dari dua yang dipertandingkan di PON 2008, di PON Riau nanti hanya satu kelas saja yang dipertandingkan," tandasnya.

Kualifikasi Pra PON cabor tarung drajat baru akan dilaksanakan Desember 2011, di Balikpapan Kaltim. Di even tersebut, tim Jateng akan berusaha meloloskan atlet di semua nomor yang dipertandingkan.

Sumber : Suara Merdeka

Video Klip Petarung Sejati - JEANIE (Kodrat Bali)




Aku pribadi mandiri
Moral dan mental bagaikan ghada
Jadi Ksatria Pejuang, Pejuang Ksatria
Melawan egoku

Aku Ramah Bukan Berarti Takut
Aku Tunduk bukan berarti takluk
Aku kan tetap berjuang
Jaga martabat Tarung Derajat

Jadikanlah dirimu oleh diri sendiri
Berjuang untuk negeri
Sepenghormatan
Untuk semua saudara
Jaga perdamaian
Dalam Tarung Derajat

BOX BOX BOX
BOX BOX BOX
BOX BOX BOX
BOX BOX BOX

Jangan gunakan emosi
Gunakan otak otot nurani
Yakinkan hati nurani
Mengabdi untuk ibu pertiwi

Aku Ramah Bukan Berarti Takut
Aku Tunduk bukan berarti takluk
Aku kan tetap berjuang
Jaga martabat Tarung Derajat

Jadikanlah dirimu oleh diri sendiri
Berjuang untuk negeri
Sepenghormatan
Untuk semua saudara
Jaga perdamaian
Dalam Tarung Derajat

BOX BOX BOX
BOX BOX BOX
BOX BOX BOX
BOX BOX BOX

Jadikanlah dirimu oleh diri sendiri
Berjuang untuk negeri
Sepenghormatan
Untuk semua saudara
Jaga perdamaian
Dalam Tarung Derajat

Jadikanlah dirimu sendiri oleh dirimu sendiri (BOX)
Jadikanlah dirimu sendiri oleh dirimu sendiri (BOX)
Jadikanlah dirimu sendiri oleh dirimu sendiri (BOX)
Jadikanlah dirimu sendiri oleh dirimu sendiri (BOX)
Petarung Sejati
Takkan pernah mati

Tujuh Petarung Masuk Pelatda

Kota Semarang meloloskan tujuh petarungnya yang kini masuk tim Pelatda PON Jateng cabang tarung derajat.

Mereka adalah Ragil Titisari, Eko Satrio Putro, Suciptarasa, Zabib, Aris, Fenny, dan Fanita yang saat ini menjalani latihan di Jalan Guntur No 3, bersama atlet lain dari Jateng.
Pelatih Tarung Derajat Semarang, Heru Sudjatmiko mengatakan, tujuh atlet itu merupakan jumlah besar dalam memberikan kontribusi terhadap Jateng. Diharapkan mereka kosisten menjaga prestasinya dan terpilih menjadi tim inti Jateng.

”Tim inti pra-PON memang belum ditentukan. Namun setidaknya mereka berpeluang karena saat ini menjadi yang terbaik di kelasnya. Semoga terus menjaga penampilannya hingga babak kualifikasi PON. Puncaknya, tentu bisa memberikan medali di PON 2012,” katanya.

Otomatis

Dari jumlah petarung Semarang yang masuk Pelatda itu, tiga di antaranya lolos otomatis karena prestasinya di kejurnas akhir tahun lalu masing-masing Ragil Titisari, Eko Satrio Putro, dan Sucipta Rasa. Sedangkan sisanya muka baru hasil seleksi Kodrat Jateng, belum lama ini.

Dijelaskan, Kota Semarang terus berupaya menjadi barometer pembinaan tarung derajat di Jateng. Selain menyumbangkan atlet untuk provinsi, Kodrat Semarang memaksimalkan satlat. Sejauh ini ada delapan satlat aktif dan ke depan jumlah itu terus didorong agar bertambah.

”Kami bukan hanya menekankan kuantitas, tetapi juga kualitas. Meski berupaya mendorong berdirinya satlat baru, satlat yang ada perlu ditingkatkan kualitasnya,” teranganya.

Bisa Berkonsentrasi pada Pelatda

Eko Satrio Putro merasa berterima kasih kepada atasannya di Yon Arhanudse15 Semarang karena telah diberi dispensasi mengikuti latihan di tim Pelatda PON Jateng. Dengan begitu, pria kelahiran 5 Maret 1984 ini bisa berkonsentrasi penuh dalam latihan karena dibebastugaskan urusan kedinasan.

”Saya bisa konsentrasi latihan. Saya bertekad membalas kepercayaan ini dengan prestasi. Saya ingin membanggakan Batalyon, Kodam IV/Diponegoro, daerah, serta bangsa dan negara,” kata pria ramah ini.

Eko boleh dibilang atlet berprestasi. Buktinya, dia masuk tim Pelatda PON 2012 Jateng yang berarti merupakan atlet pilihan Se-Jateng. Kini dia bersiap menghadapi babak kulifikasi PON yang akan digelar Desember tahun ini.



Pria berpangkat prajurit satu itu tampil mengesankan dalam kejurnas di Bengkalis Riau akhir tahun lalu. Tampil kali pertama dalam kejurnas ternyata menuai hasil tidak mengecewakan dengan meraih perak di nomor seni tarung gerak beregu atas nama Jateng. Medali perak sudah dianggap prestasi membanggakan mengingat dia termasuk pendatang baru dalam percaturan Tarung Derajat Nasional.

Perunggu Hasil itu sebagai modal menyongsong PON 2012 di Riau. Hal lain yang membuat pria bertinggi badan 165 cm, dan berat 57 kg ini bangga dengan hasil kejurnas yaitu prestasi yang diraih dari berbagai kejuaraan sebelumnya hanya medali perunggu. Padahal, level kejuaraan yang diikuti sebelumnya lebih rendah yaitu Kejurda, Porprov, dan Porwakos.

Pada Porwakos 2008 lalu, suami dari Puji Rahayu Utri ini meraih perunggu di nomor tarung. Kemudian dalam kejurda 2009 meraih perunggu nomor seni gerak beregu putra. Prestasi sama diraih dalam Porprov 2009 atas nama Semarang.

Eko sebanarnya bukan warga asli Semarang. Sejak 2006, Pria asli Makassar ini bertugas di Yon Arhanudse sehingga menetap di Ibu Kota Jateng itu. Bahkan saat ini dia beristerikan orang Semarang. Dengan begitu, tidak diragukan lagi kecintaanya terhadap daerah barunya itu. Buktinya, dia memberi kontribusi terhadap Kota ATLAS ini.

”Di tim Pelatda ini, saya bisa latihan setiap hari. Ini kesempatan saya bisa berbuat lebih baik ke depan karena berlatih bersama atlet-atlet terbaik di Jateng,” katanya.
Sumber: Suara Merdeka

Konsentrasi Melatih Dua Daerah


PELATIH tarung derajat Heru Jatmiko merasa memiliki tanggung jawab besar dalam kemajuan prestasi olahraga tarung derajat Semarang dan Kendal.

Meski dalam kepengurusan Kodrat Semarang periode 2010-2014, lelaki kelahiran 4 Februari 1973 itu didaulat menjadi pelatih kepala atau koordiantor pelatih, tetapi tenaganya juga dibutuhkan daerah tetangga yaitu Kendal yang juga diserahi menjadi pelatih utama.

"Saya mendapat tugas dari pelatih utama tarung derajat Jateng untuk melatih dua daerah Semarang dan Kendal. Tugas itu pun saya laksanakan sepenuh hati demi mengembangkan tarung derajat," kata pria dengan tinggi badan 167 cm dan berat 67 kg itu.

Bapak satu anak ini merasa mempunyai tugas yang tidak ringan dalam pembinaan tarung derajat di dua daerah itu. Sejauh ini prestasi tarung derajat Semarang di tingkat Jateng tergolong bagus. Indikasinya dalam dalam Porprov tahun 2009, Kota Lunpia itu menjadi pengumpul medali terbanyak.

Di satu sisi prestasi Kendal tak semoncer Semarang karena dapa Porprov 2009 hanya meraih satu perak dan satu perunggu. "Saya akan berupaya keras mempertahankan prestasi tarung derajat Semarang selama ini dan juga meningkatkan prestasi tarung derajat Kendal. Ini memang berat karena perkembangan olahraga ini sudah merata di Jateng," katanya.

Meski berat, alumnus Fakultas Hukum USM itu akan menjalaninya dengan senang hati. Dia menganggap tarung derajat merupakan jiwanya sehingga dia berprinsip, "dengan senang pekerjaan seberat apa pun menjadi ringan".


Cocok
Suami Titik Aprianita ini mengawali karir di tarung derajat sebagai atlet. Berbagai kejuaraan daerah mau pun Porda telah diikutinya namun belum beruntung untuk meraih medali.

"Sepertinya saya lebih cocok dan beruntung untuk menjadi pelatih. Buktinya saya bisa mengantarkan anak asuh saya menjadi atlet prestasi. Oleh karena itu posisi sebagai pelatih tarung derajat Semarang dan Kendal itu saya jalani dengan sungguh-sungguh," kata lelaki bertubuh gempal itu.

Heru optimistis prestasi tarung derajat Semarang maupun Kendal bisa terus berkembang. Dia pun akan terus mendorong dan membantu menuculnya satlat (unit latihan) di Semarang mau pun Kendal. Tugasnya akan terus menyosialisasikan kepada masyarakat bahwa olahraga asli Indonesia ini tidak dianggap momok karena dinilai olahraga keras.

"Meski berdomisili di Semarang, bukan berarti pilih kasih dalam melatih antara Kendal dan Semarang. Saya akan menularkan ilmu yang sama kepada anak didik. Jika para petarung Semarang dan Kendal bertanding, tidak ada istilah "main mata". Pertandingan diserahkan sepenuhnya kepada atlet untuk mengeluarkan kemampuan terbaik di atas matras," katanya.

Tarung Derajat Olahraga Kekeluargaan

 
Kebanyakan orang menilai Tarung Derajat merupakan olahraga keras bahkan bisa dibilang sangat keras dibandingkan dengan olahraga beladiri lainnya, padahal di luar sana masih banyak yang terbilang lebih keras seperti Thai Boxing, Savate dan lainnya.

Sebenarnya Tarung Derajat merupakan beladiri yang sangat efektif bila dibandingkan dengan yang lain, mungkin kebanyakan orang menilai keras hanya melihat sekilas dari pertarungan yang sekillas terlihat seperti tinju dan kick boxing sejenisnya dan kebanyakan orang membandingkan dengan beladiri Jepang yang tidak Full Body Contact dalam pertarungan.

Apabila kita sudah terjun ke dunia Tarung Derajat, sesungguhnya beladiri ini sangat mengasyikan dan menyenangkan bila dibandingkan dengan beldiri lain, dalam beladiri ini sangat menjunjung nilai persaudaraan dan kekeluargaan sehingga Tarung Derajat membentuk suatu perkumpulan dengan nama KODRAT yaitu Keluarga Olahraga Tarung Derajat. Dan biasanya dalam pertandingan baik itu sebelum maupun sesudah bertanding tidak ada yang namanya musuhan ataupun balas dendam karena di sini kita sangat menjunjung tinggi nilai kekeluargaan tersebut, dan kalaupun itu terjadi maka itu bukan Tarung Derajat namaya.



Zulkifli Hasan Salut Perkembangan Tarung Derajat Jateng


Ketua Umum PB Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) Zulkifli Hasan mengaku salut atas perkembangan prestasi tarung derajat di Jateng yang mampu meraih runner up kejurnas di Bengkalis Riau Desember 2010.

Dia berharap prestasi itu bisa terus dikembangakan agar Jateng juga termasuk barometer pembinaan tarung derajat di Indonesia. Hal itu disampaikannya usai melantik Pengprov Kodrat Jateng periode 2010-2014 di Hotel Dafam, Senin (7/2). "Kami berharap Jateng bisa meningkatkan prestasinnya. Jika saat ini menjadi runner up ke depan harus bisa menjadi juara umum," katanya.

Zulklfli juga mengatakan, tarung derajat akan diupayakan menjadi cabang internasional. Tahap awal ini, olahraga asli Jabar tersebut akan dieksibisikan dalam SEA Games 2011 saat Indonesia menjadi tuan rumah. Para pelatih Jateng pun ditawari untuk melatih di berbagai negara ASEAN seperti Thailand, Singapura, atau Timor Leste.


Sementara itu ketua umum Kodrat Jateng Putut Sutopo menyatakan keoptimisannya menyongsong PON 2012. Hasil Kejurnas tahun lalu akan dijadikan modal sekaligus bisa memotivasi atlet menghadapi babak kualifikasi PON yang akan digelar Desember tahun ini di Kaltim. "Saya percaya kemampuan anak-anak. Mereka sudah membuktikan pada Kejurnas lalu," kata Grand Manajer (GM) PSIS itu.

Mengenai permintaan PB untuk mengirimkan pelatih Jateng guna melatih di luar negeri, Putut belum bisa memenuhinya. Pasalnya para pelatih itu akan dikonsentrasikan melatih atlet Jateng menghadapi babak kualifikasi PON dan PON 2012.

Ketua Harian Kodrat Jateng PI Soegiharto menambahkan menghadapi babak kualifikasi PON, Jateng mempersiapan 21 petarung. Mereka saat ini menjalani pelatda di Jalan Guntur No 3 Semarang. Target yang dicanangkan yaitu meraih minimal sama seperti kejurnas lalu yang menyabet tiga emas dan empat perak.

"Di PON nanti kami memperkirakan lima nomor baik putra mau pun putri berpeluang merebut emas. Tinggal bagaimana kita memaksimalkan peluang itu dengan persiapan serius," katanya.

PI menyebut daerah yang diperkirakan menjadi pesaing Jateng tentunya Jabar. Meski begitu daerah lain seperti Kaltim dan Riau tidak boleh dipandang enteng.

Emas Pertama Kejurnas


KEJURNAS Tarung Derajat di Bengkalis Riau awal bulan ini rupanya menjadi even membanggakan bagi atlet tarung derajat Semarang Sucipta Rasa. Ya, pada kejuaraan nasional itulah, dara kelahiran 10 April 1986 itu mampu meraih emas. Itulah emas pertamanya sepanjang mengikuti berbagai turnamen nasional.
"Saya sangat puas atas hasil kejurnas ini. Semoga hasil ini bisa memotivasi saya untuk mempertahankan prestasi dalam even-even selanjutnya," kata alumnus Pendidikan Sejarah Unnes ini.
Gadis dengan tinggi badan 156 dan berat 46 kg ini dalam kejurnas itu meraih emas di nomor rangkaian gerak putri. Selain meraih emas, dia juga meraih perak di nomor gerak tarung beregu putri. Hasil itu dianggapnya cukup membanggakan karena bisa membawa nama harum Jateng di tingkat nasional.
Jateng sendiri dalam kejurnas itu meraih tiga emas dan tampil sebagai runner up pengumpul medali terbanyak di bawah Jabar yang menyabet empat emas.
"Saya semakin tertantang untuk terus meningkatkan kemampuan saya. Target terdekat ini tentunya bisa lolos babak kualifikasi PON tahun depan," kata peraih emas Porprov untuk kontingen Semarang itu.



Jadi Pelajaran
Sucipta bertekad bisa menebus di PON 2012/Riau mendatang sekaligus membawa pulang medali emas. Kegagalan di PON 2008 lalu menjadi pelajaran berharga baginya. Selain terus meningkatkan kemampuan teknik, dia terus banyak menimba pengalaman bertanding untuk mengasah mental.
"Saya sekarang sudah tenang karena beban kuliah sudah tidak ada. Saya sudah lulus kuliah.  Dengan begitu saya bisa berkonsentrasi latihan. Ini terbukti dalam kejurnas kemarin saya bisa meraih hasil maksimal karena bisa latihan tanpa beban," katanya.
Sucipta merasakan enjoy menggeluti olahraga asli Indonesia itu. Gadis kelahiran Magelang itu beranggapan, menggeluti tarung derajat akan membawa berkah bagi dirinya. Maklum, olahraga ini tentunya masih sedkit peminat sehingga peluang untuk juara terbuka lebar.
”Saya tidak malu menggeluti tarung derajat. Awalnya, sekadar coba-coba justru malah mendatangkan prestasi,” kata mantan anggota Menwa Unnes ini.
Sucipta sebenarnya bukan atlet asli Semarang. Gadis ramah dan bersahaja itu merupakan warga Magelang yang menyatakan pindah ke Semarang. Kiprah pertamanya di kejuaraan resmi yaitu pada 2007 dalam Piala Presiden. Di kejuaraan itu, dia memang tidak mendapatkan medali.
Tetapi di tahun yang sama gadis mungil itu meraih perak dalam babak kualifikasi PON 2008. Sayang di PON 2008 ia gagal membawa pulang medali.