Kejutan juga terjadi di cabang tarung derajat. Atlet muda Ma’ruf Setiawan menyumbang emas untuk Jateng. Di partai final kelas 52,1-55 kg putra, Ma’ruf mengalahkan Angga Purnadita (Sulawesi Selatan). Sukses Ma’ruf tak diperhitungkan sebelumnya.
Selain usianya baru 18 tahun, catatan prestasinya di babak kualifikasi PON kurang meyakinkan. Karena itu, di PON ini dia tidak ditarget muluk-muluk. Namun, hal itu justru mendatangkan keuntungan bagi Ma’ruf karena ia bisa bermain lepas.
Ma’ruf sebenarnya pengganti Edi Eriawan yang mengundurkan diri dari pelatda. Pelatih membawanya ke Riau karena dia dinilai punya mental dan fisik yang bagus. Kepercayaan itu dibayar penuh pemuda asal Sragen tersebut dengan mengalahkan lawan-lawannya yang lebih senior.
’’Di cabang tarung derajat, yang dibutuhkan adalah mental dan fisik yang bagus. Menurut kami, Ma’ruf memiliki dua hal itu untuk menjadi juara. Kesempatannya mengikuti ajang yang lebih tinggi seperti SEA Games sangat terbuka karena usia yang masih muda dan fisik yang ia miliki,’’ kata pelatih tarung derajat Jateng, Cepi Suhendi.
Tarung derajat Jateng berhasil menjadi juara umum setelah mengumpulkan dua medali emas, tiga perak, dan satu perunggu. Satu emas lainnya dipersembahkan Tarjuman yang turun di kelas 55,1-58 kg putra.
Sumber: Suara Merdeka